"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan permainan dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, jika mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 64)
Orang yang mengejar kebahagiaan dunia tanpa mengingat akhirat akan selalu merasa kurang. Harta, jabatan, popularitas, dan kesenangan duniawi hanya bersifat sementara. Semakin dikejar, semakin ia merasa haus, karena dunia tidak akan pernah bisa memenuhi hati manusia sepenuhnya.
Ketika seseorang menggantungkan kebahagiaannya pada dunia, ia akan kecewa saat kehilangan sesuatu yang ia cintai, mengalami kegagalan, atau menghadapi musibah. Sebab, dunia ini penuh dengan ujian:
"Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
Sebenarnya, kebahagiaan sejati adalah ketika hati dekat dengan Allah, merasa tenang dalam keimanan, dan yakin bahwa kehidupan akhirat adalah tempat yang kekal. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan dikaruniai hati yang merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepadanya." (HR. Muslim)
Orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama akan menghadapi dunia dengan penuh kesabaran dan syukur. Ia tahu bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan, dan kebahagiaan sejati ada di surga yang Allah janjikan bagi orang-orang beriman. Oleh karena itu, jangan sampai kita tertipu oleh gemerlap dunia yang fana, tetapi jadikan dunia sebagai ladang amal untuk kehidupan akhirat yang abadi.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mencari kebahagiaan sejati dengan mengutamakan akhirat di atas dunia. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar