Refleksi Idul Adha: Meneladani Nabi Ibrahim, Kekasih Allah
Setiap tahunnya, umat Islam merayakan Idul Adha sebagai momen besar penuh makna. Di balik penyembelihan hewan qurban, tersimpan pelajaran spiritual yang mendalam dari seorang hamba pilihan: Nabi Ibrahim AS, sang Khalilullah (Kekasih Allah). Kisah beliau bukan sekadar sejarah, melainkan cermin untuk menilai kembali hubungan kita dengan Allah, dengan diri sendiri, dan dengan dunia. 🌟 1. Ketaatan Tanpa Tawar Nabi Ibrahim menerima perintah yang amat berat: menyembelih putranya sendiri, Ismail. Namun yang mengejutkan adalah tidak ada perlawanan dalam diri Ibrahim. Tidak ada pertanyaan, tidak ada penundaan. Ia tunduk sepenuhnya pada perintah Allah. "Tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.'" – (QS. As-Saffat: 102) Di sinilah letak keagungan Ibrahim: ketaatan mutlak tanpa syarat. Betapa kita sering kali menunda-nund...