Hari ini, aku kembali diingatkan bahwa kebahagiaanku bukan pada seberapa besar rumahku, seberapa tinggi jabatanku, atau seberapa tebal isi dompetku.
Tapi pada seberapa dekat aku dengan Allah.
Seorang laki-laki sejati adalah ia yang hatinya penuh iman, langkahnya penuh amal, dan lisannya tidak lepas dari zikir.
Ia bahagia karena istrinya menjadi penyejuk mata, anak-anaknya menjadi penyejuk hati, dan rumahnya menjadi tempat sakinah yang diberkahi.
Ia tak mengejar dunia secara buta, tapi mencari rezeki yang halal dengan tangannya sendiri, lalu mensyukuri apa yang Allah beri, sekecil apa pun itu.
Baginya, cukup adalah kekayaan, dan ridha Allah adalah tujuan utama.
Hari ini, aku ingin menjadi laki-laki seperti itu:
Yang tenang hatinya, kuat imannya, dan sabar langkahnya.
"Ya Allah, jadikan aku laki-laki yang Engkau ridhai. Yang sederhana di dunia, tapi mulia di akhirat. Aamiin."